A.
TEORI
MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan
bahwa pada dasarnya semua
manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar
sampai motif
psikologis yang lebih
kopleks;
yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.
Sebelum kita mendetail kedalam tingkatan pyramid teresebut, saya akan
menjelaskan secara umum apa saja yang dibahas dalam teory Maslow. Dalam teory Maslow
mejelaskan tingkatan kebutuhan yang menjadi motifasi dan bagaimana
keterikatannya terhadap pekerjaannya.
Teory Maslow membahas 5 tingkatan kebutuhan yaitu kebutuhan
fisik(survival), keamanan(security), belonging(kebutuhan kasih sayang atau
social), importance(kebutuhan penghargaan), dan self actualization(aktualisasi
diri). Dalam teory maslow pun menjelaskan bagaimana keterikatannya terhadap pekerjaan
atau disebut juga engagement. Engagement ini dibagi menjadi 5, disengaged, not
engaged, almost engaged, engaged dan highly engaged, saya akan mengambil 2
sample terlebih dahulu untuk lebih mudah membedakan apa itu engaged, yaitu
engaged(terikat) dan disangeged(lepas dari ikatan itu).
·
Engeged adalah sebuah keterikatan
terhadap peran dalam pekerjaannya secara kognitif, emosi dan physiologis. Agar
karyawan mencapai keterikatan dalam kerja, karyawan harus menjalankan 3 aspek
tersebut, lalu apa itu kognitif, emosional dan phisiologis dalam keterikatan.
-
Kognitif : Sebuah pernyatann
dimana saya bekerja hampir menyita seluruh perhatian saya, sehingga saya lupa
hal hal diluar dari pekerjaan saya selama saya bekerja.
-
Emosi: Saya meletakan hati dan
perasaan saya terhadap pekerjaan saya.
-
Phisiologis: Saya mendaya gunakan
seluruh energy saya dalam menyelesaikan dan mengerjakan tugas tugas saya.
Maka pada posisi ini karyawan tau akan perannya
dan berperan aktif dalam kerjanya.
·
Disengaged sendiri adalah lepasnya
karyawan tersebut akan peran dalam pekerjaannya. Kebalikan dari engaged dalam
posisi ini mereka tidak menjalankan 3 aspek yaitu kognitif, emosi dan physiologisnya.
Mereka tidak suka dengan pekerjaannya dan berperan pasif. Maka itu yang
membedakan mana yang terikat dan tidak terikat.
1.
Kebutuhan fisik ini merupakan kebutuhan paling
dasar bagi setiap orang untuk memenuhi kehidupannya secar fisik. Seperti makan,
minum, tempat berteduh dan hal lainnyanya untu memenuhi kebutuhan fisiknya.
Contoh:
Bagi karyawan kebutuhan gaji, upah lembur,
kendaran , dan tempat berteduh merupakan kebutuhan pokok yang menjadi motivasi
mereka dalam bekerja. Mereka akan melakukan hal apapun untuk mendapatkannya
sekalipun dia tidak suka dengan pekerjaan tersebut. Maka itu sebabnya survival termasuk kedalam lepas dari
perannya(disengaged) karna tidak
menjalankan 3 aspek yang menyebabkan karyawan terikat akan perannya dalam
bekerja.
- I’m here for this money. Karyawan tersebut hanya memerlukan kebutuhan pokonya dengan mengabaiakan akan kebutuhann lainnya
- I’m leaving when I can. Dia bias meninggalkan pekerjaan dia jika dia mau
- I’m not satisfied with the job I do.
- My work doesn’t excite me. karyawan ini tidak suka dengan pekerjaannya, bahkan secara terbuka meperlihatkan ketipuasannya di tempat kerjanya
- I’m clock watcher. Sangat suka melihat waktu
- I’m job worth. Dia merasa sebagai pekerja yang layak
Maka pada tingkatan ini masih butuh motivator lagi untuk
memperbaiki motivasinya.
2.
Security atau kebutuhan keamanan yaitu bagaimana
perusahaan menempatkan keamanan bagi karyawannya secara status dan fisik.
·
Secara status disini adalah apakah
pekerjaan ini bertahan lama atau tidak, posisi yang tetap atau sementara.
Keadaan keadaan seperti itu menjadi sangat penting setalah kebutuhan akan uang
untuk memenuhi kebutuhan fisiknya telah terpenuhi.
Contoh:
Disaat
banyak perusahaan perusahaan melakukan phk pada pekerjanya maka saya sebagai
karyawan dari suatu perusahaan akan merasa takut apabila itu terjadi pula
dengan perusahaan saya. Untuk itu perusahaan harus melakukan penempatan
keamanan kepada saya sebagai karyawan untuk menghilangkan rasa takut itu. Atau
bagi seorang karyawannya yang masa kerjanya sesuai dengan kontrak, ia selalu
merasa khawatir akan status pekerjaannya, apa kontraknya akan diperpanjang atau
tidak.
Rasa aman
akan status pun akan dirasakan oleh karyawan yang bekerja berdasarkan kontrak
kerja. Mereka akan merasa khawatir apabila masa kontrak kerjanya akan berakhir
dan tidak diperpanjang oleh perusahaan dimana dia bekerja.
·
kebutuhan rasa aman akan fisik seperti perlindungan dan kebebasan dari
berbagai macam kemungkinan yang akan membahayakan keselamatan fisiknya seperti,
perang teroris, bencana alam dan lainnya. Berbeda dengan kebutuhan fisiologis
kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi secara total karna manusia tidak dapat
dilindungi sepenuhnya dan mengetahui kapan ancaman itu akan datang seperti
kebakaran, banjir, gempa, dll.
Contoh:
Para buruh
yang bekerja pada pabrik yang mengelola bahan kimia, mereka butuh rasa keamanan
yang tinggi untuk keselamatannya, seperti apakah teknologi yang digunakanamanatau
tidak dan sebagainya.
Untuk keterkaitannya dengan engagement ini termasuk not engeaged (tidak terikat) hamper sama dengan dengan disangeged (lepas
dari ikatan kerja). Dimana pada tingkat kebutuhan rasa aman ini menjadi
penghalang terjadinya keterikatan peran(engaged) karna apabila rasa takut
tersebut terjadi secara terus menerus dan karyawan merasa tidak aman dia bisa
keluar kapan saja tanpa memikirkan tanggung jawabnya.
3.
Belonging atau kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang yaitu sabagai rasa memiliki suatu kelompok/ organisasi dalam diri
anggotanya secara umum, sense of belonging salah satu kebutuhan paling dasar
untuk manusia. Maslow menyatakan bahwa sense of belonging adalah the third must
important human need. Sense of belonging berfungsi sebagai pembentuk identitas
dalam diri individu dan sebagai motivasi untuk mereka berpartisipasi dalam
masyarakat atau kelompoknya. Sense of belonging dalam diri manusia adalah
perasaan aman, nyaman, dikenali dan diterima dalam suatu kelompok. Sense of
belonging ini berperan besar untuk kesehatan mental. Penelitian membuktikan
bahwa orang yang memiliki sense of belonging lebih sedikit depresi, berprilaku
labih baik dan cenderung tidak menimbulkan masalah.
- I know I’m part of something bigger. Dia tau bagian dari peran yang dijalankan.
- I’m almost engeged but there are times when i’m not. Ada waktu dimana dia terikat dengan perannya dan tidak.
- I’m proud to work here but I wouldn’t necessarly shout it from the rooftops. Dia bangga dengan pekerjaannya tapi tidak menujukan secara terang terangan terhadap yang lainnya.
- I might leave if i’m tempted. Dia dapat saja meninggalkan perkerjaannya bila terdapat pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaannya sekarang.
- There are no career development prospects here. Pekerjaan yang dilakukan nya tidak sesuai dengan minat dan latar belakang pendidikannya.
Contoh:
Mereka yang bekerja sebagai administrator dalam
suatu jejaring sosial, meskipun mereka bisa bersosialisasi lewat dunia maya,
tetap saja mereka membutuhkan kehadiran orang-orang sekitar yang dapat diajak
kerja sama dan bisa diajak berbicara sambil menunjukkan emosinya.
Setiap
karyawan membutuhkan rasa dihargai oleh karyawan lainnya baik atasan maupun
bawahannya. Mereka yang ingin dihargai tentu tau bagaimana menghargai orang
lain. Maka pada tingkatan kebutuhan rasa aman ini mereka sudah hampir terikat
dengan perannya (almost engaged).
Mereka sudah mulai menegerti bagaimana menghargai pekerjaannya dan rekan
kerjanya.
4 4 Impotance atau Kebutuhan akan penghargaan, Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan bebas
untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang
yang memiliki dua katagori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang
lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk
menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan,
pehatian, reputasi, apresiassi, martabat ,bahkan dominasi. Kebutuhan yang lebih
tinggi kebutuhan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi,
penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan
untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri,
kebutuhan tertinggi yang ditemukan maslow. Dalam tingkatan kebutuhan ini
seorang karyawan tidak lagi termotivasi untuk mendapatakan upah yang tinggi,
melainkan dia butuh penghargaan dariapa yang telah dia lakukan untuk organisasi
atau perusahaannya. Maka pada tingkat kebutuhan importance seseorang tersebut
sudah termasuk kedalam (engaged).
Karena sudah mempelajari semua organisi struktur dalam organisasinya sehingga
dia tau betul apa yang harus dialakukan.
Contoh:
Setiap
karyawan memiliki prestasi masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi
dalam menyelesaikan tugas sebaik-baiknya, setelah pencapaian usaha mereka
dinilai baik oleh organisasi dan atasan, biasanya mereka diberikan piagam, atau
suatu emblem yang dapat menunjukan bahwa ia adalah seorang yang berhasil dalam
bidangnya sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Kebutuhan akan hal tersebut
memancing mereka untuk terus giat menepaki bidangnya masing-masing.
5 5. Self actualisation atau
kebutuhan pengembangan diri
Merupakan bentuk perwujudan dan aktualisasi
diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi
dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang
bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai
kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai
aktualaisasi diri. Dalam tingkat kebutuhan ini karyawan berada pada (high engaged) atau memiliki
keterikatan yang kuat dengan peran pekerjaannya. Dia memiliki tingkatan status
yang sangat tinggi dan sangat berperan aktif dalam kemajuan organisasi atau
perusahaannya. Namun seseorang yang berada pada tingkat ini harus mendapatkan
rasa dihargai yang sangat tinggi. Karena bila seseorang pada posisi ini merasa
tidak dihargai kemungkinan buruk akan terjadi.