Rabu, 24 Juni 2015

Teori Motivasi Abraham Maslow



A.    TEORI
 MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
 



Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kopleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.



Sebelum kita mendetail kedalam tingkatan pyramid teresebut, saya akan menjelaskan secara umum apa saja yang dibahas dalam teory Maslow. Dalam teory Maslow mejelaskan tingkatan kebutuhan yang menjadi motifasi dan bagaimana keterikatannya terhadap pekerjaannya.

Teory Maslow membahas 5 tingkatan kebutuhan yaitu kebutuhan fisik(survival), keamanan(security), belonging(kebutuhan kasih sayang atau social), importance(kebutuhan penghargaan), dan self actualization(aktualisasi diri). Dalam teory maslow pun menjelaskan bagaimana keterikatannya terhadap pekerjaan atau disebut juga engagement. Engagement ini dibagi menjadi 5, disengaged, not engaged, almost engaged, engaged dan highly engaged, saya akan mengambil 2 sample terlebih dahulu untuk lebih mudah membedakan apa itu engaged, yaitu engaged(terikat) dan disangeged(lepas dari ikatan itu).

·         Engeged adalah sebuah keterikatan terhadap peran dalam pekerjaannya secara kognitif, emosi dan physiologis. Agar karyawan mencapai keterikatan dalam kerja, karyawan harus menjalankan 3 aspek tersebut, lalu apa itu kognitif, emosional dan phisiologis dalam keterikatan.

-             Kognitif : Sebuah pernyatann dimana saya bekerja hampir menyita seluruh perhatian saya, sehingga saya lupa hal hal diluar dari pekerjaan saya selama saya bekerja.

-             Emosi: Saya meletakan hati dan perasaan saya terhadap pekerjaan saya.

-             Phisiologis: Saya mendaya gunakan seluruh energy saya dalam menyelesaikan dan mengerjakan tugas tugas saya.

Maka pada posisi ini karyawan tau akan perannya dan berperan aktif dalam kerjanya.

·      Disengaged sendiri adalah lepasnya karyawan tersebut akan peran dalam pekerjaannya. Kebalikan dari engaged dalam posisi ini mereka tidak menjalankan 3 aspek yaitu kognitif, emosi dan physiologisnya. Mereka tidak suka dengan pekerjaannya dan berperan pasif. Maka itu yang membedakan mana yang terikat dan tidak terikat.


1.         Kebutuhan fisik ini merupakan kebutuhan paling dasar bagi setiap orang untuk memenuhi kehidupannya secar fisik. Seperti makan, minum, tempat berteduh dan hal lainnyanya untu memenuhi kebutuhan fisiknya.


Contoh: 


Bagi karyawan kebutuhan gaji, upah lembur, kendaran , dan tempat berteduh merupakan kebutuhan pokok yang menjadi motivasi mereka dalam bekerja. Mereka akan melakukan hal apapun untuk mendapatkannya sekalipun dia tidak suka dengan pekerjaan tersebut. Maka itu  sebabnya survival termasuk kedalam lepas dari perannya(disengaged) karna tidak menjalankan 3 aspek yang menyebabkan karyawan terikat akan perannya dalam bekerja.


  •   I’m here for this money. Karyawan tersebut hanya memerlukan kebutuhan pokonya dengan              mengabaiakan akan kebutuhann lainnya

  •   I’m leaving when I can. Dia bias meninggalkan pekerjaan dia jika dia mau

  • I’m not satisfied with the job I do.
  •   My work doesn’t excite me. karyawan ini tidak suka dengan pekerjaannya, bahkan secara terbuka meperlihatkan ketipuasannya di tempat kerjanya
  • I’m clock watcher. Sangat suka melihat waktu

  •    I’m job worth. Dia merasa sebagai pekerja yang layak

        Maka pada tingkatan ini masih butuh motivator lagi untuk memperbaiki motivasinya.




2.         Security atau kebutuhan keamanan yaitu bagaimana perusahaan menempatkan keamanan bagi karyawannya secara status dan fisik.

·           Secara status disini adalah apakah pekerjaan ini bertahan lama atau tidak, posisi yang tetap atau sementara. Keadaan keadaan seperti itu menjadi sangat penting setalah kebutuhan akan uang untuk memenuhi kebutuhan fisiknya telah terpenuhi.



Contoh:



Disaat banyak perusahaan perusahaan melakukan phk pada pekerjanya maka saya sebagai karyawan dari suatu perusahaan akan merasa takut apabila itu terjadi pula dengan perusahaan saya. Untuk itu perusahaan harus melakukan penempatan keamanan kepada saya sebagai karyawan untuk menghilangkan rasa takut itu. Atau bagi seorang karyawannya yang masa kerjanya sesuai dengan kontrak, ia selalu merasa khawatir akan status pekerjaannya, apa kontraknya akan diperpanjang atau tidak.



Rasa aman akan status pun akan dirasakan oleh karyawan yang bekerja berdasarkan kontrak kerja. Mereka akan merasa khawatir apabila masa kontrak kerjanya akan berakhir dan tidak diperpanjang oleh perusahaan dimana dia bekerja.



·           kebutuhan rasa aman akan fisik  seperti perlindungan dan kebebasan dari berbagai macam kemungkinan yang akan membahayakan keselamatan fisiknya seperti, perang teroris, bencana alam dan lainnya. Berbeda dengan kebutuhan fisiologis kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi secara total karna manusia tidak dapat dilindungi sepenuhnya dan mengetahui kapan ancaman itu akan datang seperti kebakaran, banjir,  gempa, dll.



Contoh:


Para buruh yang bekerja pada pabrik yang mengelola bahan kimia, mereka butuh rasa keamanan yang tinggi untuk keselamatannya, seperti apakah teknologi yang digunakanamanatau tidak dan sebagainya.



Untuk keterkaitannya dengan engagement  ini termasuk not engeaged (tidak terikat) hamper sama dengan dengan disangeged (lepas dari ikatan kerja). Dimana pada tingkat kebutuhan rasa aman ini menjadi penghalang terjadinya keterikatan peran(engaged) karna apabila rasa takut tersebut terjadi secara terus menerus dan karyawan merasa tidak aman dia bisa keluar kapan saja tanpa memikirkan tanggung jawabnya.




3.         Belonging atau kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang yaitu sabagai rasa memiliki suatu kelompok/ organisasi dalam diri anggotanya secara umum, sense of belonging salah satu kebutuhan paling dasar untuk manusia. Maslow menyatakan bahwa sense of belonging adalah the third must important human need. Sense of belonging berfungsi sebagai pembentuk identitas dalam diri individu dan sebagai motivasi untuk mereka berpartisipasi dalam masyarakat atau kelompoknya. Sense of belonging dalam diri manusia adalah perasaan aman, nyaman, dikenali dan diterima dalam suatu kelompok. Sense of belonging ini berperan besar untuk kesehatan mental. Penelitian membuktikan bahwa orang yang memiliki sense of belonging lebih sedikit depresi, berprilaku labih baik dan cenderung tidak menimbulkan masalah.

 

  •    I know I’m part of something bigger. Dia tau bagian dari peran yang dijalankan.

  • I’m almost engeged but there are times when i’m not. Ada waktu dimana dia terikat dengan perannya dan tidak.

  •  I’m proud to work here but I wouldn’t necessarly shout it from the rooftops. Dia bangga dengan pekerjaannya tapi tidak menujukan secara terang terangan terhadap yang lainnya.

  • I might leave if i’m tempted. Dia dapat saja meninggalkan perkerjaannya bila terdapat pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaannya sekarang.

  •  There are no career development prospects here. Pekerjaan yang dilakukan nya tidak sesuai dengan minat dan latar belakang pendidikannya.



Contoh:



     Mereka yang bekerja sebagai administrator dalam suatu jejaring sosial, meskipun mereka bisa bersosialisasi lewat dunia maya, tetap saja mereka membutuhkan kehadiran orang-orang sekitar yang dapat diajak kerja sama dan bisa diajak berbicara sambil menunjukkan emosinya.



Setiap karyawan membutuhkan rasa dihargai oleh karyawan lainnya baik atasan maupun bawahannya. Mereka yang ingin dihargai tentu tau bagaimana menghargai orang lain. Maka pada tingkatan kebutuhan rasa aman ini mereka sudah hampir terikat dengan perannya (almost engaged). Mereka sudah mulai menegerti bagaimana menghargai pekerjaannya dan rekan kerjanya.




4    4     Impotance  atau Kebutuhan akan penghargaan, Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, manusia akan bebas untuk mengejar kebutuhan akan penghargaan. Maslow menemukan bahwa setiap orang yang memiliki dua katagori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran, kemuliaan, pengakuan, pehatian, reputasi, apresiassi, martabat ,bahkan dominasi. Kebutuhan yang lebih tinggi kebutuhan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai, mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan tertinggi yang ditemukan maslow. Dalam tingkatan kebutuhan ini seorang karyawan tidak lagi termotivasi untuk mendapatakan upah yang tinggi, melainkan dia butuh penghargaan dariapa yang telah dia lakukan untuk organisasi atau perusahaannya. Maka pada tingkat kebutuhan importance seseorang tersebut sudah termasuk kedalam (engaged). Karena sudah mempelajari semua organisi struktur dalam organisasinya sehingga dia tau betul apa yang harus dialakukan.



Contoh:



Setiap karyawan memiliki prestasi masing-masing, dalam hal itu mereka berkompetisi dalam menyelesaikan tugas sebaik-baiknya, setelah pencapaian usaha mereka dinilai baik oleh organisasi dan atasan, biasanya mereka diberikan piagam, atau suatu emblem yang dapat menunjukan bahwa ia adalah seorang yang berhasil dalam bidangnya sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Kebutuhan akan hal tersebut memancing mereka untuk terus giat menepaki bidangnya masing-masing.




5    5.     Self actualisation atau kebutuhan pengembangan diri

Merupakan bentuk perwujudan dan aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualaisasi diri. Dalam tingkat kebutuhan ini karyawan berada pada (high engaged) atau memiliki keterikatan yang kuat dengan peran pekerjaannya. Dia memiliki tingkatan status yang sangat tinggi dan sangat berperan aktif dalam kemajuan organisasi atau perusahaannya. Namun seseorang yang berada pada tingkat ini harus mendapatkan rasa dihargai yang sangat tinggi. Karena bila seseorang pada posisi ini merasa tidak dihargai kemungkinan buruk akan terjadi.